Senin, 08 November 2010

PRETY CHRISTY TOBUHU-BISNIS SINYAL


Tugas 3 Manajemen dan kewirausahaan

070213055

“BISNIS SINYAL”
            Sebelum kita membahas tentang bisnis sinyal itu sendiri, ada baiknya kita melihat pengertian dari sinyal itu sendiri dan bagaimana itu dihasilkan.
            “Proses Pembentukan dan Karakteristik Sinyal Ucapan”
1.      Sistem Pembentukan Ucapan
Ucapan manusia dihasilkan oleh suatu sistem produksi ucapan yang dibentuk oleh alat - alat ucap manusia. Proses tersebut dimulai dengan formulasi pesan dalam otak   pembicara. Pesan tersebut akan diubah menjadi perintah-perintah yang diberikan kepada alat-alat ucap manusia, sehingga akhirnya dihasilkan ucapan yang sesuai dengan pesan yang ingin diucapkan.
           






Gambar 1. Foto Sinar X Penampang Alat-Alat Ucap Manusia

Gambar 1 memperlihatkan foto sinar X penampang alat-alat ucap manusia. Vocal tract pada gambar tersebut ditandai oleh garis putus-putus, dimulai dari vocal cords atau glottis, dan berakhir pada mulut. Vocal tract terdiri dari pharynx (koneksi antara esophagus dengan mulut) dan mulut. Panjang vocal tract pria pada umumnya sekitar 17 cm. Daerah pertemuan vocal tract ditentukan oleh lidah, bibir, rahang, dan bagian belakang langit-langit; luasnya berkisar antara 20 cm2 sampai dengan mendekati nol. Nasal tract mulai dari bagian belakang langit-langit dan berakhir pada nostrils. Pada keadaan tertentu, suara nasal akan dikeluarkan melalui rongga ini.
Gambar 2 memperlihatkan model sistem produksi ucapan manusia yang  disederhanakan. Pembentukan ucapan dimulai dengan adanya hembusan udara yang dihasilkan oleh paru-paru. Cara kerjanya mirip seperti piston atau pompa yang ditekan untuk menghasilkan tekanan udara. Pada saat vocal cord berada dalam keadaan tegang, aliran udara akan menyebabkan terjadinya vibrasi pada vocal cord dan menghasilkan bunyi ucapan yang disebut voiced speech sound. Pada saat vocal cord berada dalam keadaan lemas, aliran udara akan melalui daerah yang sempit pada vocal tract dan menyebabkan terjadinya turbulensi, sehingga menghasilkan suara yang dikenal sebagai unvoiced sound.
 









Gambar 2. Model Sistem Produksi Ucapan Manusia

Ucapan dihasilkan sebagai rangkaian atau urutan komponen-komponen bunyi-bunyi pembentuknya. Setiap komponen bunyi yang berbeda dibentuk oleh perbedaan posisi, bentuk, serta ukuran dari alat-alat ucap manusia yang berubah-ubah selamat terjadinya proses produksi ucapan.
2.      Representasi Sinyal Ucapan
Sinyal ucapan merupakan sinyal yang berubah terhadap waktu dengan kecepatan perubahan yang relatif lambat. Jika diamati pada selang waktu yang pendek (antara 5 sampai dengan 100 mili detik), karakteristiknya praktis bersifat tetap; tetapi jika diamati pada selang waktu yang lebih panjang karakteristiknya terlihat berubah-ubah sesuai dengan kalimat yang sedang diucapkan. Gambar 2.13 memperlihatkan contoh sinyal ucapan dari suatu kalimat bahasa Inggris “It’s time” yang diucapkan oleh seorang pria. Setiap baris pada gambar tersebut memperlihatkan potongan sinyal selama 100 mili detik, sehingga seluruh gambar tersebut memperlihatkan sinyal ucapan sepanjang 500 mili detik.
 















Gambar 3. Contoh Sinyal Ucapan “It’s time




Ada berbagai cara untuk mengklasifikasikan bagian-bagian atau komponen sinyal ucapan. Salah satu cara yang sederhana adalah dengan cara mengklasifikasikannya menjadi tiga keadaan yang berbeda, yaitu (1) silence (S), keadaan pada saat tidak ada ucapan yang diucapkan; (2) unvoiced (U), keadaan pada saat vocal cord tidak melakukan vibrasi, sehingga suara yang dihasilkan bersifat tidak periodic atau bersifat random; (3) voiced (V), keadaan pada saat terjadinya vibrasi pada vocal cord, sehingga menghasilkan suara yang bersifat kuasi periodik.  Pada gambar 3 di atas sudah tercantum label-label S, U dan V yang dapat mempermudah untuk mengamati perbedaan keadaan-keadaan tersebut. Baris pertama serta awal baris kedua ditandai dengan S, artinya bagian tersebut merepresentasikan keadaan diam dimana pembicara belum mengucapkan apapun. Amplituda kecil yang tampak pada perioda tersebut merupakan noise latar belakang yang ikut terekam. Suatu perioda singkat unvoiced (U) tampak mendahului vocal pertama dalam kata “It”. Selanjutnya diikuti oleh daerah voiced (V) yang cukup panjang, merepresentasikan vokal “i”. Berikutnya diikuti oleh daerah unvoiced (U) yang merepresentasikan daerah pelemahan pengucapan “i”. Setelah itu diikuti oleh silence (S) yang merupakan bagian dari fonem “t”, dan seterusnya.
Dari contoh tersebut jelas bahwa segmentasi ucapan menjadi S, U dan V tidak bersifat  eksak, artinya ada daerah-daerah yang tidak dapat dikategorikan dengan tegas ke dalam salah satu dari tiga kategori tersebut. Salah satu penyebabnya adalah perubahan dari keadaan-keadaan alat ucap manusia yang tidak bersifat diskrit dari satu keadaan ke keadaan lainnya, sehingga bunyi transisi dari satu segmen ke segmen lainnya menghasilkan bentuk yang tidak mudah ditentukan. Selain itu, ada segmen-segmen ucapan yang mirip atau bahkan mengandung silence didalamnya.
Representasi sinyal dalam diagram waktu terhadap amplituda seperti gambar sebelumnya seringkali tidak cukup untuk mendapatkan besaran-besaran kuantitatif yang efektif untuk melakukan analisis dari suatu ucapan. Untuk melakukan analisis sinyal ucapan, lebih sering digunakan representasi spektral menggunakan spektogram seperti terlihat pada
Gambar 4. Dengan menggunakan spektogram, dapat diidentifikasikan komponen - komponen frekuensi dari suatu segmen ucapan. Segmen ucapan yang bentuknya mirip pada domain waktu lebih mudah dibedakan pada spektogram dengan cara melihat perbedaan komponen frekuensinya.

 








Gambar 4. Spektogram Pita Lebar, Spektogram Pita Sempit dan Amplituda
Ucapan dari kalimat “Every Salt Breeze Comes From Sea
Spektogram dibedakan menjadi spektogram pita lebar (wideband spectogram) dan spektogram pita sempit (narrowband spectogram). Spektogram pita lebar adalah analisis spectral pada suatu interval sepanjang 15 mili detik menggunakan filter dengan lebar pita 125 Hz serta analisis detail yang dilakukan setiap 1 mili detik. Spektogram pita sempit adalah analisis spectral pada suatu interval sepanjang 50 mili detik menggunakan filter dengan lebar pita 40 Hz serta analisis detail yang dilakukan setiap 1 mili detik. Spektogram pita lebar dapat digunakan untuk melihat komponen-komponen frekuensi utama dari suatu ucapan dengan jelas, seperti terlihat pada gambar paling atas dari gambar 4 tersebut. Sebagian komponen frekuensi yang tidak dominan menjadi tidak terlihat pada spektogram pita lebar. Untuk melihat komponen-komponen frekuensi yang lebih rinci dilakukan menggunakan spektogram pita sempit, seperti yang terlihat pada gambar kedua dari atas pada Gambar 4 Dalam kegiatan penelitian dan pengembangan sistem TTS, analisis spektral diantaranya digunakan untuk melakukan segmentasi komponen-komponen sinyal ucapan, indetifikasi komponen frekuensi segmen ucapan, serta analisis frekuensi dasar yang diperlukan untuk analisis intonasi ucapan.
(dikutip dari artikel Proses Pembentukan dan Karakteristik Sinyal Ucapan
Oleh : Arry Akhmad Arman)

·         Komponen sinyal dan Cara Pemodulasian

Komponen Sinyal

            Untuk memperdalam komponen sinyal, maka dilihat dari fungsi waktu, sinyal elektromagnetik dapat dibedakan menjadi sinyal kontinyu dan diskrit. Sinyal kontinyu mengalami perubahan intensitas sedikit demi sedikit sehingga tidak mengalami putus atau berhenti, sedangkan sinyal diskrit memiliki intensitas yang konstan pada harga tertentu dan pada saat yang lain berada pada harga konstan yang lain. Sinyal kontinyu dapat dipakai untuk mewakili speech dan sinyal diskrit dapat dipakai untuk mewakili biner 1 dan 0.
Sinyal periodik adalah sinyal yang mengalami pengulangan bentuk yang sama pada selang waktu tertentu. Dimana konstanta T adalah periode pengulangan sinyal, dengan T harganya jauh lebih kecil dari batas waktu sinyal tersebut. Gelombang sinus dapat disusun oleh tiga parameter, yaitu amplitudo (A), frekuensi (¦) dan phase (f.
            Pada kenyataannya suatu sinyal elektromagnetik terdiri atas berbagai frekuensi, sehingga spektrumnya akan melebar sebanyak frekuensi yang terdapat pada sinyal tersebut.
Maka akan diperoleh sinyal gabungan seperti pada gambar (a) dimana gambar (a.3) komponen sinyalnya berasal dari sinyal individual pada gambar (a.2) dan (a.2). Besarnya frekuensi pada sinyal kedua merupakan kelipatan bilangan integer dari sinyal pertama, sehingga frekuensi sinyal pertama disebut sebagai frekuensi fundamental. Periode sinyal keseluruhan sama dengan periode sinyal fundamental.
Spektrum sinyal akan terdiri dari beberapa frekuensi yang menyusun sinyal tersebut, yaitu pada daerah antara f1 dan 3f1. Jika sinyal juga mengandung komponen frekuensi 0, yang dapat berupa komponen direct-current (dc), atau komponen sinyal yang konstant, maka tanpa komponen dc sinyal akan memiliki amplitudo rata-rata yang nilainya no.
            Untuk memberikan gambaran tentang sinyal persegi (digital) maka dianggap pulsa positif mewakili biner 1 dan pulsa negatip mewakili pulsa 0. Sinyal dengan deretan kode biner 1010... dengan durasi 1/2f1, sehingga kecepatan bit adalah 2f1 bit per detik (bps).
            Sehingga secara matematis komponen frekuensi dari gelombang persegi dapat disusun dari penjumlahan beberapa frekuensi kelipatan ganjil dari frekuensi fundamental. Gelombang persegi terdiri dari berbagai komponen frekuensi kelipatan ganjil yang tidak terbatas yang akibatnya akan memiliki bandwidth yang tidak terbatas pula.
Akan tetapi amplitudo pada komponen frekuensi ke k (kf1) adalah 1/k, sehingga energi pada bentuk gelombang ini hanya berada pada beberapa frekuensi awal.
            Dari uraian diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa secara umum gelombang digital memiliki bandwidth yang tidak terbatas, sehingga pada praktisnya maka media transmisi akan membatasi bandwidth sinyal yang dapat dikirimkan, dengan membatasi bandwidth maka menyebabkan sinyal terdistorsi, yang dapat mengakibatkan receiver kesulitan untuk menerjemahkan sinyal yang diterima.
Deretan bit yang dikirimkan dengan kecepatan 2000 bps, dengan bandwidth antara 1700 samapai 2500 Hz maka gambaran bentuk sinyal sudah cukup baik, selanjutnya hasil ini dapat dipakai sebagai acuan, jika kecepatan sinyal digital adalah W bps, maka gambaran bentuk sinyal yang baik dapat diperoleh pada bandwidth 2W Hz, walaupun masih ada beberapa noise dibandingkan dengan bandwidth yang lebih kecil.
            Pada saat transmisi, maka sinyal yang diterima oleh receiver selalu berisi sinyal yang dikirim oleh transmitter , perubahan akibat rugi-rugi dan distorsi pada saluran transmisi, plus sinyal liar (noise ) yang masuk pada rangkaian elektronik antara transmitter dan receiver, noise dapat dibedakan dalam 4 katagori :

• Thermal-noise
• Intermodulation-noise
 • Crosstalk
• Impulse-noise


            Thermal-noise terjadi karena pengaruh pergerakan elektron dalam rangkaian, noise ini selalu muncul pada setiap peralatan elektronik dan saluran transmisi yang dapat diformulasikan sebagai :
Dimana : N = Kerapatan daya noise (Watt/Hz)
     k = Konstanta Boltzman's (1,3803.10-23 J/Ko)
    T = Temperatur (derajat Kelvin)
   W = Bandwidth (Hz)
Dalam decibel-watts menjadi :
            Intermodulation-noise timbul karena antara sistem pada transmitter dan receiver yang tidak linear, misalnya akibat perbedaan konstanata waktu, kekuatan sinyal yang cukup ekstrim, kerusakan komponen, dll. Keadaan ini menyebabkan sinyal akan saling mengurangi atau menjumlah.
Crostalk diakibatkan oleh saluran yang saling berdekatan menyebabkan gelombang elektromagnetik yang saling berhubungan dan tercampur. Biasanya terjadi pada kabel UTP, kabel coaxial yang melewatkan banyak sinyal, atau pada antena sistem transmisi microwave.

Noise ini biasanya memiliki magnitudo yang sama dengan thermal-noise. Impulse-noise dapat diakibatkan oleh berbagai sebab tetapi umunya karena adanya gangguan peralatan elektromagnetik eksternal seperti pensaklaran, mesin listrik, lampu pijar, dll.

Impulse-noise umumnya tidak mengganggu pada sinyal analog, misalnya transmisi suara yang terganggu adanya bunyi liar tetapi masih dapat didengar. Noise ini dapat menyebabkan error pada transmisi digital, contohnya bila ada noise impulse sebesar 0.01 detik yang mengganggu transmisi data 4800 bps, maka akan menyapu data sebanyak 50 bit.

Encoding dan Modulasi

Secara alamiah sinyal pada umumnya didapatkan dari berbagai sensor seperti sensor suhu, sensor tekanan, microphone, dll. Contoh sinyal yang paling banyak dikenal adalah sinyal audio atau data akustik yang berbentuk gelombang bunyi dan dapat didengar langsung   oleh manusia.
Sinyal yang dihasilkan oleh pembangkit suara manusia disebut speech yang memiliki komponen frekuensi antara 20 Hz sampai 20m kHz, akan tetapi sebagian besar spektrum energi terkonsentrasi pada frekuensi rendah seperti terlihat pada gambar 4.8. Beberapa pengukuran yang telah dilakukan didapatkan frekuensi 600 sampai 700 Hz tingkat kejelasannya sedikit bertambah, sesuai dengan karakteristik sensitivitas telinga manusia.
Untuk mengasilkan sinyal digital, maka suatu sumber g(x) yang dapat berupa sumber analog atau digital di encoding menjadi sinyal digital x(t). bentuk sinyal x(t) tergantung kepada teknik encoding yang dipilih sesuai dengan media transmisi yang dipakai.
Basis untuk menghasilkan sinyal analog adalah sinyal kontinyu dengan frekuensi tertentu yang disebut sinyal carrier. Frekuensi sinyal carrier yang dipilih sesuai dengan saluran transmisi yang dipakai. Data dapat dikirimkan menggunakan sinyal carrirer dengan cara memodulasi, yaitu proses encoding data sesuai parameter sinyal carrier yang berfrekuensi fc.
Sinyal input m(t) dapat berupa sinyal analog atau digital dan disebut sebagai sinyal pemodulasi, setelah proses encoding menghasilkan sinyal carrier s(t) yang disebut sinyal termodulasi.
Pada saluran transmisi biasa yang berarti bandwidthnya terbatas jika sinyal digital akan ditambah unjuk kerjanya dengan cara meningkatkan S/N akan mengurangi bit-rate, dan bila menambah bit-rate akan memperbesar terjadinya error, maka ada beberapa teknik yang dipakai untuk menambah unjuk kerja agar data yang dikirimkan dapat diterjemahkan dengan baik, yaitu dengan memformat bit-bit data ke dalam elemen sinyal.
Ada tiga jenis teknik modulasi yang dapat diterapkan untuk mentransformasi data yang berupa sinyal digital menjadi sinyal analog, yaitu :
• Amplitudo-shift keying (ASK)
• Frequency-shift keying (FSK)
• Phase-shift keying (PSK)

Pada ASK dua nilai biner diwakili oleh dua amplitudo sinyal carrier, pada umumnya salah satu amplitudo adalah nol untuk mewakili biner 0, sedangkan biner 1 diwakili oleh adanya sinyal carrier dengan amplitudo yang konstan.
ASK tidak diterapkan secara luas untuk mengkonversi data biner pada PSTN, karena sinyalnya mudah terpengaruh oleh redaman, noise dan distorsi. Tetapi pada beberapa hal ASK masih digunakan terutama pada pada modulasi hybrid (misalnya ASK digabung dengan PSK).
ASK umumnya digunakan untuk mentransmisikan sinyal digital pada serat optik, adanya cahaya menandakan adanya 1 elemen sinyal atau biner 1 dan bila tidak cahaya berarti biner 0.Transmitter laser pada umumnya memiliki arus bias yang tetap yang menyebabkan memancarkan cahaya dengan level yang rendah, oleh karena itu level yang rendah dapat dipakai untuk mewakili elemen sinyal 1 dan sedangkan untuk level yang tinggi mewakili elemen sinyal 0.
FSK mewakili dua nilai biner dengan dua buah frekuensi yang letaknya berdekatan dengan frekuensi tengah, seperti persamaan berikut :
Dimana f1 dan f2 biasanya diperoleh dari pengurangan dan penjumlahan fc dengan suatu jarak frekeunsi tertentu. FSK dipergunakan pada PSTN yang memiliki rangkaian switching yang sederhana dan memiliki bandwidth yang rendah, sehingga modem yang sesuai adalah dengan kecepatan transfer (bit-rate) yang rendah.
Karena menggunakan dua frekuensi sesuai dengan dua kode biner yang dipakai (0 dan 1) maka modulasi ini sering disebut Digital-FSK. Modem yang mengunakan modulasi FSK memiliki kecepatan antara 300 sampai 1200 baud (bps). Pada FSK pase sinyal carrier akan berubah untuk mewakili data, sesuai dengan persamaan :
Modulasi phase memiliki dua jenis yaitu Phase-coherent PM atau yang umumm disebut dengan phase-shift-keying (PSK), dipergunakan untuk memodulasi data biner 1 dan 0 dengan perbedaan phase sebesar 180o, pada setiap perubahan data biner.
Sedangkan yang yang lain disebut differential-PM yang dipergunakan untuk memodulasi dengan perbedaan phase sebesar 90o untuk kode biner 0 dan perbedaan phase sebesar 270o untuk biner 1.
Secara alamiah pada PSK memiliki kelebihan untuk manambah efisiensi dalam bandwidth yang terbatas, maka setiap perubahan phase dapat digunakan untuk mewakili lebih dari satu elemen sinyal, karena pergeseran phase yang lebih kecil dari 180o dapat dilakukan, seperti pada persamaan berikut :
Setiap elemen sinyal dapat mewakili 2 bit, sehingga bila dikembangkan dapat dipakai untuk mewakili 3 bit untuk setiap elemen sinyal berarti ada 8 buah perbedaan phase, dst. Modulasi phase banyak digunakan pada PSTN terutama untuk modem yang memiliki kecepatan antara 2400 sampai 9600 bps, tetapi untuk kecepatan 14400 bps keatas terjadi penggabungan teknik modulasi. Pada gambar dibawah diberikan ilustrasi tentang standart modem 9600 bps menggunakan 12 sudut pahse 4 buah phase yang memiliki 2 amplitudo berbeda.
Diumpamakan sinyal NRZ-L sebagai sinyal input, data-rate adalah R=1/tB dimana tB adalah lebar setiap bit NRZ-L. Jika 1 sinyal encoding berisi 4 bit maka setiap elemen menggunakan L=16 kombinasi phase dan amplitudo yang berbeda. Kecepatan modulasi dapat dilihat sebagai R/4, yang artinya setiap satu elemen sinyal berisi 4 bit, maka dihasilkan kecepatan sinyal sebesar 2400 baud, tetapi kecepatan transfer data adalah 9600 bps.

(dikutip dari artikel “Sinyal dan Modulasi”)



            Dari dua artikel diatas kita dapat mengetahui bagaimana sebenarnya sinyal itu diperoleh dan bagaimana cara memodulasinya. Dari artikel ini kita dapat mengetahui bahwa ternyata sinyal berasal dari manusia itu sendiri dan dalam hal ini alat seperti telpon merupakan alat yang di gunakan sebagai modulator atau penguat sinyal yang dihasilkan oleh manusia itu sendiri.
             Selanjutnya kita akan membahas tentang topik yang merupakan inti dari pembahasan kita yaitu “Bisnis Sinyal”. Namun sebelum itu kita lihat dulu perkembangan bisnis di Indonesia dalam artikel dibawah ini.

Perkembangan Bisnis di Indonesia 10 Tahun Terakhir
Krisis ekonomi tahun 1998 telah menghancurkan sendi-sendi perekonomian Indonesia. Segala sektor dari yang besar sampai sektor terkecilpun terkena imbasnya dan terancam kelangsungan hidup usahanya, Banyak bisnis yang terpaksa bangkrut dan gulung tikar karena tidak mampu bertahan, tak terkecuali juga para investor asing. Merekapun berduyun-duyun ‘lari’ mencabut bisnisnya di Indonesia.
Akibatnya terjadi banyak pengangguran di mana-mana. Belum lagi PHK dari banyak perusahaan semakin mengindikasikan kejatuhan ekonomi Indonesia. Sektor makro dan mikro sulit bertahan karena mahalnya bahan baku dan tidak lakunya barang jasa yang diproduksi. Percuma memproduksi barang karena daya beli masyarakat ketika krisis terjadi masih sangat rendah.
            Pemilu 1999 memberikan harapan baru bagi dunia bisnis di Indonesia. Iklim usaha di Indonesia berangsur-angsur pulih. Hal ini juga tidak terlepas karena stabilitas negara yang membaik sehingga gairah investasi muncul kembali. Tatanan perekonomian kembali stabil meskipun kurs rupiah sudah sangat turun dibandingkan sebelum terjadinya krisis. Daya beli masyarakat meningkat lagi dan bisnis-bisnis baru banyak bermunculan.
Di awal millennium ke-21 ini, bisnis di Indonesia tumbuh dengan pesat. Banyak pelaku-pelaku bisnis baru bermain di berbagai segmen pasar konsumen. Bisnis-bisnis yang sebelum reformasi tidak berkembang, kini menjadi ladang emas untuk berusaha. Paling banyak sektor yang berkembang secara dominan adalah sektor telekomunikasi dan waralaba (franchise).
Sektor telekomunikasi bisa berkembang pesat karena kemajuan teknologi global khususnya di bidang handphone dan internet. Pelaku bisnis beramai-ramai berusaha di sektor ini karena minat masyarakat pada handphone sangat tinggi. Ada yang menjadi operator seluler yaitu Telkomsel, Indosat, Bakrie telephone, dan lain-lain dan ada yang bisnis kecil-kecilan yaitu sebagai counter voucher pulsa HP.
Ada banyak jenis layanan yang dilakukan oleh vendor jasa telekomunikasi seperti tarif murah dan hal ini menambah prospek yang besar dari usaha di bidang telekomunikasi. Masyarakat dimanjakan dan bebas memilih berbagai fasilitas kemudahan dari operator HP. Belum lagi tipe-tipe HP yang selalu up-date sampai teknologi tercanggih yang menjadikan HP sekaligus GPS serta lain-lainnya membuat masyarakat tertarik untuk memilikinya.
Bidang internet juga menunjukkan grafik kemajuan pesat. Banyak orang kini dalam berbisnis tidak bisa terpisahkan dengan dunia internet bahkan bidang usahanya adalah di dalam dunia maya internet. Sekarang banyak orang yang berprofesi sebagai blogger, progarammer yang menjadikan internet adalah arena usahanya. Apalagi kini banyak transaksi bisnis yang harus dilakukan melalui perantara internet.
Belum lagi kecenderungan masyarakat yang menjadikan internet sebagai sumber informasi dalam berbagai hal. Hal ini otomatis memberikan peluang bisnis bagi pebisnis untuk berusaha diantaranya dalam jasa warnet. Semakin banyak masyarakat bahkan tiap lapisan kini bisa mengakses internet karena semakin merebaknya warnet di berbagai daerah dan tak jarang bermunculan juga tempat-tempat yang menyediakan hotspot.
(dikutip dari artikel ” Perkembangan Bisnis di Indonesia 10 Tahun Terakhir”)
Tidak dapat dipungkiri dalam era globalisasi saat ini kemajuan teknologi sangat berkembang pesat. Hal ini dapat terlihat dengan kemajuan dalam bidang komunikasi khususnya komunikasi sinyal. Mungkin 10 taun lalu ponsel (atau telepon sellular) sangat sulit didapatkan dan merupakan barang yang masih dianggap barang mewah, namun saat ini ponsel dapat dikategorikan sebagai kebutuhan primer manusia. Dapat kita lihat disekitar kita bahkan pedagang kaki lima pun saat ini memiliki ponsel. Ponsel saat ini merupakan barang yang lumrah dimiliki oleh setiap orang dari barbagai kalangan, mulai dari kalangan bawah sampai kalangan atas.
            kemajuan dalam bidang komunikasi dapat terlihat dari ramainya bisnis  provider ponsel seperti yang dijelaskan di artikel di atas. Di indonesia sendiri begitu banyak provider ponsel yang berkembang, semuanya ikut meramaikan bisnis sinyal di indonesia. Banyak fitur yang ditawarkan oleh provider – provider tersebut dan mereka berlomba – lomba menyediakan fitur – fitur baru untuk kepuasan pelanggan dan menarik minat pelanggan agar mau memakai provider mereka.  
            Bisnis sinyal di Indonesia kini tidak hanya sebagai pemodulator sinyal namun dalam masa sekarang ini digunakan lebih luas lagi yaitu merambah dunia internet. Kini dengan memakai kartu GSM ataupun CDMA masyarakat dengan mudah dapet mengakses internet dari ponsel mereka sendiri.
            Hal- hal seperti ini yang membuat semakin kuatnya persaingan tarif dan fitur dikalangan pebisnis provider, karena mereka melihat peluang bisnis yang sangat besar dalam bisnis sinyal ini. Dikatakan memilki peluang bisnis yang besar karena pada saat ini masyarakat yang tidak bisa dibilang ‘Gaptek’ (Gagap teknologi) lagi, persentasi terbesar masyarakat Indonesia memilki ponsel yang memilki fitur wap. Hal ini dikarenakan masyarakat Indonesia cenderung memilih mengakses internet menggunakan ponsel karena itulah hal ini dijadikan kesempatan meraup keuntungan dalam bisnis sinyal dengan merambah dunia internet lewat ponsel.













Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar